Sabtu, 16 Februari 2013

The Flying Dutchman




Menurut cerita dongeng,
The
Flying Dutchman
adalah
kapal hantu yang tidak akan
pernah bisa berlabuh, tetapi
harus mengarungi "tujuh
lautan" selamanya. Flying
Dutchman selalu terlihat dari
jauh, kadang-kadang disinari
dengan cahaya hantu.
Asal Usul
Menurut cerita rakyat, The
Flying Dutchman adalah
kapal hantu yang tidak akan
pernah bisa berlabuh, tetapi
harus mengarungi “tujuh
lautan” selamanya. Flying
Dutchman selalu terlihat dari
kejauhan, kadang-kadang
disinari dengan sorot cahaya
redup. Banyak versi dari
cerita ini. Menurut beberapa
sumber, Legenda ini berasal
dari Belanda, sementara itu
yang lain meng-claim bahwa
itu berasal dari sandiwara
Inggris The Flying Dutchman
(1826) oleh Edward Fitzball
dan novel “The Phantom
Ship” (1837) oleh Frederick
Marryat, kemudian di
adaptasi ke cerita
Belanda
“Het Vliegend Schip” (The
Flying Ship) oleh pastor
Belanda A.H.C. Römer. Versi
lainnya termasuk opera oleh
Richard Wagner (1841) dan
“The Flying Dutchman on
Tappan Sea” oleh Washington
Irving (1855).
Beberapa sumber
terpercaya menyebutkan
bahwa pada abad 17 seorang
kapten Belanda bernama
Bernard Fokke (versi lain
menyebut kapten “Ramhout
Van Dam” atau “Van der
Decken”) mengarungi lautan
dari
Belanda ke pulau Jawa
dengan kecepatan luar biasa.
Ia dicurigai meminta bantuan
iblis untuk mencapai
kecepatan tadi. Namun
ditengah pelayarannya
menuju
Tanjung Harapan
tiba-tiba cuaca buruk,
sehingga kapal oleng. Lalu
seorang awak kapal meminta
supaya pelayaran
dihentikan . Tetapi sang
kapten tidak mau, lalu dia
berkata “aku bersumpah
tidak akan mundur dan akan
terus menembus badai untuk
mencapai kota tujuanku,
atau aku beserta semua
awak kapalku akan terkutuk
selamanya” Tiba -tiba badai
menghantam kapal itu
sehingga mereka kalah
melawan alam. Dan
terkutuklah selama-lamanya
Sang Kapten bersama para
anak kapalnya itu menjadi
jasad hidup dan berlayar di
tujuh lautan untuk selama-
lamanya. Konon, Kapal
tersebut dikutuk untuk
melayari 7 samudera sampai
akhir zaman. lalu cerita itu
menyebar sangat cepat ke
seluruh dunia.
Sumber lain juga
menyebutkan munculnya
penyakit berbahaya di
kalangan awak kapal
sehingga mereka tidak
diijinkan untuk berlabuh
dipelabuhan manapun . Sejak
itu, kapal dan awaknya
dihukum untuk selalu
berlayar, tidak pernah
berlabuh/menepi. Menurut
beberapa versi, ini terjadi
pada tahun 1641, yang lain
menebak tahun 1680 atau
1729. Terneuzen (Belanda)
disebut sebagai rumah sang
legenda Flying Dutchman, Van
der Decken, seorang kapten
yang mengutuk Tuhan dan
telah dihukum untuk
mengarungi lautan
selamanya, telah diceritakan
dalam novel karya Frederick
Marryat – The Phantom Ship
dan Richard Wagner opera.
Banyak saksi yang mengaku
telah melihat kapal hantu ini.
Pada tahun 1939 kapal ini
terlihat di Mulkzenberg. Pada
tahun 1941 seklompok orang
di pantai Glencairn
menyaksikan kapal berlayar
yang tiba – tiba lenyap
ketika akan menubruk batu
karang. Penampakan The
Flying Dutchman kembali
terlihat oleh awak kapal laut
militer M.H.S Jubilee di dekat
Cape Town di bulan agustus
1942. Bahkan ada suatu
catatan kisah tentang
pelayaran Christoper
Columbus, waktu itu awak
kapal Columbus melihat kapal
terkatung katung dengan
layar mengembang. setelah
itu awak yang pertama
melihat langsung tewas
seketika.
Mitos ahir-ahir ini juga
mengisahkan apabila suatu
kapal modern melihat kapal
hantu ini dan awak kapal
modern memberi signal, maka
kapal modern itu akan
tenggelam / celaka. Bagi
seorang pelaut, pertemuan
yang tak diduga dengan kapal
hantu The Flying Dutchman
akan mendatangkan bahaya
bagi mereka dan konon, ada
suatu cara untuk mengelak
dari kemungkinan
berpapasan dengan kapal
hantu tersebut, yakni dengan
memasangkan tapal kuda di
tiang layar kapal mereka
sebagai perlindungan. Selama
berabad – abad, legenda The
Flying Dutchman menjadi
sumber inspirasi para
sastrawan dan novelis. Sejak
tahun 1826 Edward Fitzball
telah menulis novel The
Pantom Ship (1837) yang
diangkat dari pengalaman
bertemu dengan kapal seram
ini. Banyak pujangga terkenal
seperti
Washington Irving dan
Sir Walter Scott juga
tertarik mengangkat legenda
ini.
Istilah Flying Dutchman juga
dipakai untuk julukan
beberapa atlet sepakbola,
terutama para pemain
ternama asal Belanda.
Ironisnya, bintang veteran
negeri Orange, Dennis
Bergkamp justru dikenal
sebagai orang yang phobia
atau takut untuk terbang,
sehingga ia dijuluki The Non-
Flying Dutchman. Beberapa
Laporan Penampakan The
Flysing Dutchman yang
sempat didokumentasikan :
1823 : Kapten Oweb , HMS
Leven mengisahkan telah dua
kali melihat sebuah kapal
kosong terombang ambing
ditengah lautan dari
kejauhan , namun dalam
sekejap mata kapal tersebut
kemudian menghilang.
1835 : Dikisahkan pada tahun
itu , sebuah kapal berbendera
Inggris yang terkepung oleh
badai ditengah samudera,
didatangi oleh sebuah kapal
asing yang disebut-sebut
sebagai Kapal Hantu The
Flying Dutchman , kemudian
secara tiba-tiba kapal asing
tersebut mendekat dan
seakan-akan ingin menabrak
kapal mereka , namun
anehnya sebelum keduanya
saling berbenturan kapal
asing tersebut kemudian
lenyap seketika.
1881 : Tiga orang anak kapal
HMS Bacchante termasuk
King George V telah melihat
sebuat kapal tak berawak
yang berlayar menentang
arus kapal mereka. Keesokan
harinya , salah seorang
daripada mereka ditemui
mati dalam keadaan yang
mengerikan.
1879 : Anak kapal SS
Pretoria juga mengaku
pernah melihat kapal hantu
tersebut.
1939 : kapal ini terlihat di
Mulkzenberg , beberapa orang
yang menyaksikannya
terkejut kerana kapal usang
tersebut tiba-tiba menghilang
1941 : Beberapa saksi mata
dipantai Glencairn
melaporkan sebuah kapal
usang yang menabrak batu
karang dan terpecah belah ,
namun setelah dilakukan
penyelidikan di TKP , tidak
ada tanda-tanda dari
bangkai kapal tersebut.
1942 : Empat orang saksi
telah melihat sebuah kapal
kosong memasuki perairan
Table Bay kemudian
menghilang.Seorang pegawai
telah mendokumentasikan
penemuan tersebut di dalam
catatan hariannya.
1942 : Penampakan The Flying
Dutchman kembali terlihat
oleh awak kapal laut militer
M.H.S Jubilee di dekat Cape
Town di bulan agustus 1942
1959 : Awak kapal Straat
Magelhaen kembali
melaporakan melihat sebuah
kapal misterius yang
terombang-ambing ditengah
lautan dalam keadaan kosong
dengan teleskopnya.(dipta)
↑Kembali Ke Bagian
Sebelumnya
Lihat pula

Caleuche (adalah kapal
hantu)
↑Kembali Ke Bagian
Sebelumnya
Baca dalam bahasa lain
Artikel ini tersedia dalam 37
bahasa

Afrikaans

ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ

azərbaycanca

български

bosanski

català

česky

Cymraeg

dansk

Deutsch

English

español

eesti

ﯽﺳﺭﺎﻓ

suomi

français

galego

תירבע

hrvatski

magyar

italiano

日本語

lietuvių

latviešu

Nederlands

norsk (bokmål)

polski

português

русский

slovenščina

svenska

ไทย

Türkçe

українська

Tiếng Việt

Zeêuws

中文
Wikipedia ™
Komputer |
Telepon Genggam
Artikel oleh kontributor seperti
Anda
Content available under CC
BY-SA 3.0 | Terms of Use
Kontak Privasi
Tentang Penyangkalan

Afrikaans [36]

Afrikaans [36]

0 komentar:

Posting Komentar